Kamis, 16 Desember 2010


                          KORAWA
Korawa atau Kaurawa (Dewanagari: कौरव,IASTkaurava, कौरव) adalah kelompok antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Korawa adalah musuh bebuyutan para Pandawa. Jumlah mereka adalah seratus dan merupakan putra prabu Dretarastra yang buta dan permaisurinya, Dewi Gandari.
Istilah Korawa yang digunakan dalam Mahabharata memiliki dua pengertian:
  • Arti luas: Korawa merujuk kepada seluruh keturunan Kuru. Kuru adalah nama seorang maharaja yang merupakan keturunan Bharata, dan menurunkan tokoh-tokoh besar dalam wiracarita Mahabharata. Dalam pengertian ini, Pandawa juga termasuk Korawa, dan kadangkala disebut demikian dalam Mahabharata, khususnya pada beberapa bagian awal.
  • Arti sempit: Korawa merujuk kepada garis keturunan Kuru yang lebih tua. Istilah ini hanya terbatas untuk anak-anak Dretarastra, sebab Dretarastra merupakan putra sulung Wicitrawirya (keturunan Raja Kuru), yang berhak menjadi raja menurut urutan kelahiran namun digantikan oleh adiknya, Pandu, karena Dretarastra buta. Istilah ini tidak mencakup anak-anak Pandu, yang mendirikan garis keturunan baru, yaitu para Pandawa.
Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Gandari, istri Dretarastra, menginginkan putra. Kemudian Gandari memohon kepada Byasa, seorang pertapa sakti, dan beliau mengabulkannya. Gandari menjadi hamil, namun setelah lama ia mengandung, putranya belum juga lahir. Ia menjadi cemburu kepada Kunti yang sudah memberikan Pandu tiga orang putera. Gandari menjadi frustasi kemudian memukul-mukul kandungannya. Setelah melalui masa persalinan, yang lahir dari rahimnya hanyalah segumpal daging. Byasa kemudian memotong-motong daging tersebut menjadi seratus bagian dan memasukkannya ke dalam guci, yang kemudian ditanam ke dalam tanah selama satu tahun. Setelah satu tahun, guci tersebut dibuka kembali dan dari dalam setiap guci, munculah bayi laki-laki. Yang pertama muncul adalah Duryodana, diiringi oleh Dursasana, dan saudaranya yang lain.
Seluruh putra-putra Dretarastra tumbuh menjadi pria yang gagah-gagah. Mereka memiliki saudara bernama Pandawa, yaitu kelima putra Pandu, saudara tiri ayah mereka. Meskipun mereka bersaudara, Duryodana yang merupakan saudara tertua para Korawa, selalu merasa cemburu terhadap Pandawa, terutama Yudistira yang hendak dicalonkan menjadi raja di Hastinapura. Perselisihan pun timbul dan memuncak pada sebuah pertempuran akbar di Kurukshetra.
Setelah pertarungan sengit berlangsung selama delapan belas hari, seratus putera Dretarastra gugur, termasuk cucu-cucunya, kecuali Yuyutsu, putra Dretarastra yang lahir dari seorang dayang-dayang. Yang terakhir gugur dalam pertempuran tersebut adalah Duryodana, saudara tertua para Korawa. Sebelumnya, adiknya yang bernama Dursasana yang gugur di tangan Bima. Yuyutsu adalah satu-satunya putra Dretarastra yang selamat dari pertarungan ganas di Kurukshetra karena memihak para Pandawa dan ia melanjutkan garis keturunan ayahnya, serta membuatkan upacara bagi para leluhurnya.

Berikut ini nama-nama seratus Korawa yang dibedakan menjadi dua versi, versi India dan versi Indonesia. Kedua Korawa utama yaitu Suyodana alias Duryodana dan Dursasana disebut lebih dahulu. Kemudian yang lain disebut menurut urutan abjad

Versi India

1
Duryodana
21
Citra
41
Citrakundala
61
Sadasuwaka
81
Bimawikra
2
Dursasana
22
Upacitra
42
Bimawiga
62
Ugrasrawa
82
Danurdara
3
Dursaha
23
Citraksa
43
Bimabela
63
Ugrasena
83
Wirabahu
4
Dursala
24
Carucitra
44
Walaki
64
Senani
84
Alolupa
5
Jalaganda
25
Sarasana
45
Belawardana
65
Dusparaja
85
Abaya
6
Sama
26
Durmada
46
Ugrayuda
66
86
Dredakarma
7
Saha
27
Durwigaha
47
Susena
67
Kundase
87
Dredaratasraya
8
Winda
28
Wiwitsu
48
Kundadara
68
Wisalaksa
88
Anadrusya
9
Anuwinda
29
Wikatinanda
49
Mahodara
69
Duradara
89
Kundabedi
10
Durdarsa
30
Urnanaba
50
Citrayuda
70
Dredahasta
90
Wirawi
11
Subahu
31
Sunaba
51
Nisanggi
71
Suhasta
91
Citrakundala
12
Duspradarsa
32
Nanda
52
Pasa
72
Watawiga
92
Pramada
13
Durmarsana
33
Upananda
53
Wrendaraka
73
Suwarca
93
Amapramadi
14
Durmuka
34
Citrabana
54
Dredawarma
74
Adityaketu
94
Dirgaroma
15
Duskarna
35
Citrawarma
55
Dredaksatra
75
Bahwasa
95
Suwirya
16
Karna
36
Suwarma
56
Somakirti
76
Nagadata
96
Dirgabahu
17
Wikarna
37
Durwimoca
57
Antudara
77
Ugrasai
97
Sujata
18
Sala
38
Ayobahu
58
Dredasanda
78
Kawaci
98
Kencanadwaja
19
Satwa
39
Mahabahu
59
Jarasanda
79
Kradana
99
Kundasi
20
Sulocana
40
Citrangga
60
Satyasanda
80
Kundi
100
Wirajasa








101
Yuyutsu








102
Dursala
 Versi Indonesia
1.        Duryodana
2.        Dursasana
3.        Abaswa
4.        Adityaketu
5.        Alobha
6.        Anadhresya
7.        Anudhara
8.        Anuradha
9.        Anuwinda
10.    Aparajita
11.    Aswaketu
12.    Bahwasi
13.    Balawardana
14.    Bhagadatta
15.    Bima
16.    Bimabala
17.    Bimadewa
18.    Bimarata
19.    Carucitra
20.    Citradharma
21.      Citrakala
22.      Citraksa
23.      Citrakunda
24.      Citralaksya
25.      Citrangga
26.      Citrasanda
27.      Citrasraya
28.      Citrawarman
29.      Dharpasandha
30.      Dhreksetra
31.      Dirgaroma
32.      Dirghabahu
33.      Dirghacitra
34.      Dredhahasta
35.      Dredhawarman
36.      Dredhayuda
37.      Dretapara
38.      Duhpradharsana
39.      Duhsa
40.      Duhsah


41. Durbalaki
42. Durbharata
43. Durdharsa
44. Durmada
45. Durmarsana
46. Durmukha
47. Durwimocana
48. Duskarna
49. Dusparajaya
50. Duspramana
51. Hayabahu
52. Jalasandha
53. Jarasanda
54. Jayawikata
55. Kanakadhwaja
56. Kanakayu
57. Karna
58. Kawacin
59. Krathana
60. Kundabhedi
61. Kundadhara
62. Mahabahu
63. Mahacitra
64. Nandaka
65. Pandikunda
66. Prabhata
67. Pramathi
68. Rodrakarma
69. Sala
70. Sama
71. Satwa
72. Satyasanda
73. Senani
74. Sokarti
75. Subahu
76. Sudatra
77. Suddha
78. Sugrama
79. Suhasta
80. Sukasananda
81. Sulokacitra
82. Surasakti
83. Tandasraya
84. Ugra
85. Ugrasena
86. Ugrasrayi
87. Ugrayudha
88. Upacitra
89. Upanandaka
90. Urnanaba
91. Wedha
92. Wicitrihatana
93. Wikala
94. Wikatanana
95. Winda
96. Wirabahu
97. Wirada
98. Wisakti
99. Wiwitsu
100.Wyudoru
Para Korawa (putra Dretarastra) yang utama berjumlah seratus, namun mereka masih mempunyai saudara dan saudari pula. Yaitu Yuyutsu, anak Dretarastra tetapi lain ibu, ibunya seorang wanita waisya. Kemudian dari Dewi Gandari, lahir seorang putri bernama Dursala.
Nama-nama tokoh para Korawa versi Indonesia diambil dari:
  • I Gusti Putu Phalgunadi, 1900, Âdi Parva. The First Book. New Delhi: International Academy of Indian Culture and Aditya Prakashan, halaman 186-189. (Phalgunadi menerbitkan ulang teks Jawa Kuna Adiparwa yang pernah diterbitkan, namun kali ini disertai dengan terjemahan dalam bahasa Inggris. Nama-nama tokoh Korawa di dalam naskah yang digunakan Phalgunadi tidak lengkap, dan kadang-kadang berbeda dengan nama dalam Mahabharata dari India yang memakai bahasa Sansekerta. Kemudian oleh Phalgunadi dilengkapi dengan nama-nama yang ia dapatkan dari Mahabharata versi Sansekerta)
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Korawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar